PEMETAAN CEPAT PASCA BENCANA DAN KEDUDUKANNYA DALAM DATA BASE INFORMASI SPASIAL KEBENCANAAN

ESRI EDUCATION AWARD 2020
Januari 14, 2021
PELATIHAN ARCGIS PRO
Februari 21, 2024

Pusat Data dan Informasi BNPB mencatat bahwa selama Januari – Oktober 2018 di Indonesia telah terjadi 2.076 kejadian bencana yang mengakibatkan 4.165 jiwa meninggal dan hilang, serta 9.662.461 jiwa lainnya terdampak dan mengungsi. Kejadian bencana alam yang paling menyita perhatian pada tahun 2018 ini adalah gempa bumi yang mengguncang Lombok yang terjadi pada bulan Juli hingga Agustus 2018 dan gempa bumi yang diikuti oleh tsunami di Sulawesi Tengah pada 28 September 2018. Bahkan kejadian gempa bumi di Sulawesi Tengah pun memberikan pengetahuan baru bagi masyarakat mengenai fenomena likuefaksi yang mampu menenggelamkan ratusan rumah akibat mencairnya lapisan tanah menjadi lumpur.

Data kebencanaan merupakan data publik yang harus dapat diakses oleh masyarakat umum seperti yang tersedia pada Portal Inarisk, sehingga publikasi data, kualitas, dan validitas data menjadi penting. Standar untuk metode pemetaan juga menjadi penting agar produk-produk pemetaan dapat memiliki skala atau klasifikasi yang sama sehingga proses pengambilan keputusan dapat berjalan dengan baik. Dengan beredarnya data yang sangat banyak dari berbagai institusi pun menjadi tantangan sendiri dalam mengelola data terkait kebencanaan.

Sehubungan dengan kejadian gempa dan tsunami di Sulawei Tengah dan sebagai bagian tanggungjawab terhadap masyarakat, Departemen Geografi FMIPA UI mengajukan diri ikut dalam Tim UI Peduli yang dikoordinasikan oleh Direktorat Riset dan Pengembangan Kepada Masyarakat Universitas Indonesia (DRPM UI). Tim Geografi FMIPA UI memiliki tugas utama melakukan pemetaan kerusakan pasca gempa dan tsunami, melakukan pemetaan kerusakan prasarana transportasi, dan memberikan informasi terhadap kondisi masyarakat di Sulawesi Tengah, khususnya di Kabupaten Donggala dan Kota Palu. Tim ini terdiri atas relawan mahasiswa Departemen Geografi – FMIPA UI bergabung ke dalam Tim UI Peduli dan dibagi kedalam tiga grup, yaitu:

  • Grup 1 (Tim UI Peduli Batch 0) terdiri atas – M. Naufal Fahrisa, Anggoro Tri Muldiguno, Akhmad Fakhrudin, dan Abdurahman Aslam yang bertugas tanggal 4-10 Oktober 2018.
  • Grup 2 (Tim UI Peduli Batch 1) terdiri atas – Faatur Rahman, Tommy Enjeri, Dymas Reynaldi, dan Muhammad Faris yang bertugas tanggal 10-17 Oktober 2018.
  • Grup 3 (Tim UI Peduli Batch 3) terdiri atas – Rijali Isnain Haripa, Vita Khoirunnisa, Fuad Ramdhani, dan Fernandos yang bertugas tanggal 22-26 Oktober 2018.

Dalam menyediakan data spasial dasar wilayah terdampak, Departemen Geografi FMIPA UI berkolaborasi dengan berbagai pihak seperti Humanitarian Openstreetmap Team (HOT) melalui kegiatan Mapping Marathon (mapathon) yang berhasil memetakan 5.122 bangunan eksisting dalam waktu 3 hari (Hari Senin-Rabu tanggal 1-3 Oktober 2018) dan bersama ESRI Indonesia melalui workshop portal data serta workshop operational dashboard (Hari Jumat 5 Oktober 2018) sebagai media publikasi datanya. Departemen Geografi FMIPA UI juga tergabung dalam Forum Sentinel Asia yang merupakan inisiatif berbasis sukarela yang dipimpin oleh APRSAF (Asia-Pacific Regional Space Agency Forum) untuk mendukung kegiatan penanggulangan bencana di kawasan Asia pasifik, sehingga mempermudah dalam akses citra satelit pasca bencana. Tidak hanya itu, tim pemetaan Departemen Geografi FMIPA UI juga mengumpulkan data-data spasial yang juga dipublikasikan oleh institusi-institusi lain terkait bencana Sulawesi Tengah untuk melengkapi dan untuk analisis lebih lanjut, seperti data-data dari BIG, BNPB, AIT, Digital Globe, dan pusat kebencanaan yang ada di universitas-universitas.

Tim relawan mahasiswa Geografi FMIPA UI yang bergabung dengan Tim UI Peduli berhasil menentukan dan membangun posko UI Peduli di Kabupaten Donggala dan Kota Palu. Tim UI Peduli menjadi tim pertama yang berhasil mencapai Kabupaten Donggala dan mengkoordinir pendistribusian bantuan kepada para korban bencana. Selama bertugas di Kabupaten Donggala dan Kota Palu, tim pemetaan Geografi FMIPA UI berhasil memvalidasi kerusakan-kerusakan bangunan yang diakibatkan oleh gempa bumi dan tsunami. Hal ini menjadi peluang (opportunity) dalam berkontribusi dalam proses penanggulangan bencana lebih lanjut.

Berdasarkan data yang telah divalidasi, tim pemetaan Geografi FMIPA UI yang bertugas di kampus menghasilkan peta wilayah kesesuaian untuk hunian sementara dan peta terdampak multi bencana yang dapat membantu kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi di wilayah bencana dan membantu proses perencanaan ruang berbasis risiko bencana karena upaya pengurangan risiko bencana bukan semata-mata sebagai pengeluaran tetapi harus diperhitungkan sebagai investasi dalam pembangunan.

Institusi pendidikan seperti Departemen Geografi FMIPA UI memiliki peran dalam pengelolaan data bencana yang berkualitas terutama data spasial yang dapat membantu dalam proses penanggulangan bencana dan perencanaan wilayah. Harapan ke depan adalah institusi pendidikan seperti Departemen Geografi FMIPA UI dapat bekerjasama dengan institusi-institusi yang terkait seperti BIG, BNPB, Kementerian ATR/BPN, Bappenas, dan lain-lain untuk mengembangkan metode-metode yang terkait dengan pemetaan cepat kebencanaan, perhitungan kerusakan dan kerugian, dan analisis perencanaan wilayah berbasis risiko bencana. Kegiatan ini juga dapat menjadi menjadi masukkan terhadap kegiatan akademik yang selama ini dilakukan di Departemen Geografi FMIPA UI sehingga dapat menghasilkan sumber daya manusia yang bermanfaat bagi penyelesaian masalah bangsa dan negara khususnya di bidang kebencanaan.